Ciri-Ciri Anak Autis: Kenali Tanda-Tandanya Lebih Awal dan Lakukan Skrining
Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang mempengaruhi cara seorang anak berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Mengetahui ciri-ciri anak autis sejak dini sangat penting agar intervensi dan dukungan yang tepat dapat diberikan lebih cepat. Artikel ini akan membahas ciri-ciri autisme pada anak dari berbagai aspek, termasuk ciri-ciri fisik, perilaku, sosial, dan sensorik. Di akhir artikel, kami akan memberikan saran untuk melakukan skrining autisme melalui link yang telah disediakan untuk membantu orang tua dalam mengetahui kondisi anak mereka lebih lanjut.
Ciri-Ciri Autis Pada Anak Usia Dini
Pada usia dini, ciri-ciri anak autis seringkali tampak jelas melalui perkembangan sosial dan komunikasi yang berbeda dibandingkan anak-anak lain seusianya. Berikut beberapa tanda awal autisme pada anak usia dini:
- Kesulitan dalam Kontak Mata
Anak autis sering kali menghindari kontak mata atau hanya melakukan kontak mata dalam waktu singkat. Mereka tampak tidak tertarik untuk memperhatikan wajah orang lain, termasuk orang tua atau pengasuh. - Kurangnya Respons terhadap Nama
Salah satu ciri yang sering diamati adalah anak tidak merespons ketika dipanggil namanya, meskipun pendengarannya normal. Ini dapat terjadi pada usia sekitar 12 bulan atau lebih awal. - Keterlambatan Bicara
Anak-anak yang mengalami autisme cenderung terlambat berbicara atau bahkan tidak mengembangkan kemampuan berbicara sama sekali pada tahap-tahap awal. Mereka mungkin lebih mengandalkan gerak tubuh atau isyarat untuk berkomunikasi. - Minimnya Tertarik pada Bermain Sosial
Anak-anak dengan autisme seringkali kurang tertarik untuk bermain dengan teman sebaya atau terlibat dalam permainan sosial. Mereka mungkin lebih suka bermain sendiri dan tidak menunjukkan minat dalam interaksi sosial. - Kesulitan Meniru Ekspresi atau Gerakan
Meniru ekspresi wajah atau gerakan orang lain adalah bagian penting dari perkembangan sosial anak. Namun, anak dengan autisme mungkin kesulitan untuk meniru gerakan atau ekspresi emosi dari orang lain.
Ciri-Ciri Fisik Anak Autis
Autisme umumnya tidak dikaitkan dengan ciri-ciri fisik yang spesifik. Namun, ada beberapa anak yang mungkin menunjukkan perbedaan fisik yang dapat membantu dalam proses diagnosis:
- Gerakan Motorik Berulang
Salah satu ciri autisme adalah adanya gerakan motorik yang berulang, seperti mengepakkan tangan, memutar-mutar benda, atau menggoyangkan tubuh. Gerakan ini sering digunakan sebagai cara untuk menenangkan diri atau mengatasi stres. - Postur Tubuh yang Kaku atau Canggung
Beberapa anak dengan autisme mungkin memiliki postur tubuh yang canggung atau gerakan yang tidak terkoordinasi dengan baik. Mereka mungkin juga kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik yang memerlukan keseimbangan atau koordinasi. - Keterlambatan Perkembangan Motorik
Selain keterlambatan berbicara, beberapa anak autis juga mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam merangkak, berjalan, atau menggunakan tangan secara efektif.
Ciri-Ciri Anak Autis Ringan
Anak-anak dengan autisme ringan atau sering disebut sebagai “autisme spektrum tinggi” mungkin tampak seperti anak-anak lainnya, tetapi tetap menunjukkan beberapa perbedaan dalam perilaku dan interaksi sosial:
- Kesulitan Memahami Ekspresi Wajah
Anak-anak dengan autisme ringan mungkin kesulitan memahami atau merespons ekspresi wajah dan emosi orang lain. Mereka mungkin tidak menyadari jika seseorang merasa sedih, marah, atau bahagia. - Minat yang Sangat Khusus
Anak autis dengan spektrum ringan mungkin memiliki minat yang sangat terbatas pada topik tertentu, seperti dinosaurus, kereta, atau angka. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbicara atau mempelajari topik ini, sering kali mengabaikan topik lain. - Kesulitan Menjalin Hubungan Sosial
Anak-anak dengan autisme ringan mungkin tampak canggung atau kesulitan dalam menjalin pertemanan. Meskipun mereka mungkin ingin berinteraksi dengan orang lain, mereka sering kali tidak tahu bagaimana cara memulai atau mempertahankan percakapan.
Ciri-Ciri Autis Pada Usia 2 dan 3 Tahun
Autisme biasanya mulai menunjukkan gejala yang lebih jelas pada usia 2 hingga 3 tahun. Pada tahap ini, beberapa tanda tambahan yang mungkin muncul adalah:
- Minimnya Kemampuan Bicara
Anak usia 2 atau 3 tahun yang autis mungkin masih belum berbicara dengan lancar, bahkan dalam kata-kata yang sederhana. Mereka mungkin hanya mengulang kata-kata tanpa benar-benar memahami maknanya (echolalia). - Kurangnya Kemampuan Bermain Berpura-pura
Anak autis sering kali kesulitan dalam bermain berpura-pura, seperti bermain boneka atau menjadi karakter tertentu. Mereka mungkin hanya tertarik pada benda tertentu tanpa berpartisipasi dalam permainan imajinatif. - Reaksi Berlebihan terhadap Suara atau Cahaya
Beberapa anak dengan autisme mungkin sangat sensitif terhadap rangsangan sensorik, seperti suara keras atau cahaya terang. Mereka bisa merasa terganggu dan menunjukkan reaksi emosional yang berlebihan.
Ciri-Ciri Autis Pada Usia Remaja
Saat anak dengan autisme tumbuh menjadi remaja, tantangan yang mereka hadapi dapat berubah, tetapi beberapa ciri khas tetap terlihat:
- Kesulitan dalam Hubungan Sosial
Di usia remaja, anak dengan autisme mungkin mengalami kesulitan yang lebih jelas dalam bersosialisasi. Mereka mungkin tampak canggung dalam interaksi sosial, mengalami kesulitan memahami humor, sarkasme, atau bahasa tubuh. - Keterampilan Kognitif dan Akademik yang Bervariasi
Beberapa remaja dengan autisme menunjukkan kelebihan dalam bidang akademik tertentu, seperti matematika atau seni, tetapi mungkin kesulitan dalam memahami pelajaran yang lebih abstrak, seperti sastra atau sejarah. - Isolasi Sosial dan Kecemasan
Remaja autis mungkin merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan tuntutan kehidupan remaja, yang dapat menyebabkan isolasi sosial atau kecemasan berlebihan.
Ciri-Ciri Anak Autis Non-Verbal
Tidak semua anak dengan autisme dapat berbicara. Beberapa anak dengan autisme non-verbal memiliki tantangan komunikasi yang sangat signifikan. Berikut beberapa ciri khasnya:
- Tidak Ada Bicara Verbal
Anak autis non-verbal mungkin sama sekali tidak menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi. Sebagai gantinya, mereka mungkin menggunakan bahasa tubuh, gerakan, atau alat bantu komunikasi. - Kesulitan Menggunakan Isyarat
Meskipun tidak bisa berbicara, anak autis non-verbal sering kali juga kesulitan menggunakan isyarat atau ekspresi wajah untuk berkomunikasi. Mereka mungkin hanya menunjukkan sedikit respons terhadap komunikasi non-verbal orang lain.
Ciri-Ciri Sensorik Anak Autis
Banyak anak dengan autisme menunjukkan ciri-ciri sensitivitas sensorik yang khas. Berikut adalah beberapa tanda umum dari ciri-ciri sensorik anak autis:
- Hipersensitivitas terhadap Suara
Anak autis sering kali sangat peka terhadap suara tertentu. Mereka mungkin merasa terganggu oleh suara keras, seperti sirene atau mesin, dan bisa menunjukkan reaksi yang berlebihan. - Kebutuhan akan Gerakan atau Tekstur
Anak-anak autis kadang-kadang mencari pengalaman sensorik tertentu, seperti menyentuh tekstur tertentu, memutar-mutar benda, atau mengulang gerakan yang menenangkan mereka. - Menghindari Sentuhan Fisik
Beberapa anak autis menunjukkan ketidaksukaan terhadap sentuhan fisik, seperti dipeluk atau disentuh, karena mereka merasa terlalu sensitif terhadap rangsangan tersebut.
Kesimpulan: Pentingnya Skrining Dini
Mengetahui dan mengenali ciri-ciri anak autis lebih awal sangat penting untuk memberikan intervensi yang tepat. Jika Anda melihat tanda-tanda di atas pada anak Anda atau anak di sekitar Anda, penting untuk melakukan skrining autisme. Skrining adalah langkah awal yang dapat membantu memastikan diagnosis yang tepat dan merencanakan intervensi yang sesuai.
Untuk membantu Anda dalam proses ini, Anda dapat melakukan skrining autisme secara online melalui link berikut: Skrining Autisme. Skrining ini dapat menjadi langkah awal yang penting dalam mendeteksi autisme dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh anak-anak autis dalam perkembangan mereka.
Dengan intervensi dini, anak-anak dengan autisme dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dengan dukungan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda mencurigai adanya tanda-tanda autisme pada anak Anda.

