1. Pengertian
Cerebral palsy adalah Kelainan bawaan dari gerakan, otot, atau postur.
Cerebral palsy (palsi serebral) disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal, biasanya sebelum lahir.
Gejala termasuk hiperresponsif, anggota badan lemas atau kaku, dan gerakan tak terkendali. Itu muncul pada anak usia dini.
Perawatan jangka panjang termasuk terapi fisik dan terapi lain, pengobatan, dan terkadang pembedahan.
2. Gejala
2.1 Membutuhkan diagnosa medis
Gejala termasuk hiperresponsif, anggota badan lemas atau kaku, dan gerakan tak terkendali. Itu muncul pada anak usia dini.
2.2 Anak mungkin mengalami:
2.2,1 Otot:
Kesulitan berjalan, kesulitan menggerakkan tubuh, masalah koordinasi, kekakuan otot, pemendekan otot yang permanen, refleks yang terlalu aktif, gerakan yang tidak disengaja, kelemahan otot, kelumpuhan pada satu sisi tubuh, atau ketegangan otot
2.2.2 Perkembangan:
Ketidakmampuan belajar, kehilangan antusiasme, bahasa lambat dan pertumbuhan juga lambat pada anak-anak
2.2.3 Bicara:
Gagap atau gangguan bicara yang disebabkan karena adanya kekakuan atau spstisitas pada otot-otot mulut.
2.2.4 Permasalahan umum:
buang air kecil yang tidak disengaja, gaya berjalan seperti gunting, gaya berjalan spastik, kejang, kelainan bentuk fisik, kelumpuhan, kesulitan menelan, kesulitan mengangkat kaki, air liur yang tidak terkendali, menggertakkan gigi, sembelit, gemetar, atau tuli.
3. Perawatan diri
3.1 Latihan fisik
Aktivitas fisik adalah aktivitas yang dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan kebugaran jasmani. Latihan fisik umumnya dibagi menjadi beberapa kategori, tergantung pada bagaimana hal itu mempengaruhi tubuh pasien tersebut.
Aktivitas fisik meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh dan dapat membantu sistem kardiovaskular (jantung dan paru-paru) bekerja lebih baik. Ketika sistem kardiovaskular bekerja secara optimal, tubuh menghasilkan lebih banyak energi.
3.2 Pendidikan Khusus
Pendidikan luar biasa (juga dikenal sebagai pendidikan khusus, pendidikan kebutuhan khusus, pendidikan tambahan) adalah praktik mendidik siswa, terutama mereka yang berkebutuhan khusus, dengan cara mengatasi perbedaan individu dan kebutuhan khusus.
Pendidikan khusus diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus. Berdasarkan Pasal 15 UU No. 15. Perintah No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jenis pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus adalah pendidikan luar biasa.
4. Terapi
4.1 Terapi Okupasi
Terapi okupasi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat atau pasien dengan gangguan fisik dan/atau mental melalui penggunaan latihan/aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu.
4.2 Fisioterapi
Terapi fisik merupakan salah satu profesi di bidang kesehatan. Fisioterapi adalah istilah bahasa Indonesia yang memiliki nama berbeda di berbagai negara. Umumnya, fisioterapi di negara lain menggunakan nama fisioterapi, fisioterapi, kinesiologi, dll.
Salah satu yang diajarkan Fisioterapi adalah peregangan yang merupakan suatu bentuk latihan fisik di mana otot atau tendon tertentu sengaja ditekuk atau diregangkan untuk meningkatkan elastisitas otot dan mencapai tonus otot yang nyaman. Hasilnya adalah adanya peningkatan kemampuan mengontrol otot, kelenturan dan lingkup gerak sendi.
5. Obat
5.1 relaksan otot
Mengurangi ketegangan otot dan membantu meredakan nyeri otot dan ketidaknyamanan yang disebabkan dari spstisitas otot.
5.2 obat penenang
Menyebabkan perasaan mengantuk, tenang, dan tumpul sehingga bisa merileksasikan otot-otot yang mengalami kekakuan atau spstisitas. Tetapi perlu di waspadai pemberian dengan dosis yang tidak tepat beberapa jenis membuat ketagihan.
6. Operasi
6.1 Gastrostomi
Operasi yang bertujuan untuk memasukkan sebuah tabung melalui operasi perut dan ke dalam perut. Untuk memberi makan atau drainase.
7. Penanganan Profesi Ahli
7.1 Ahli Saraf Anak / Spesialis Saraf Anak
Dokter Spesialis Syaraf yang mengkhususkan diri untuk pengobatan gangguan saraf pada anak.
7.2 Terapi Wicara
Porfesi terapis yang khusus untuk menangani orang-orang dengan gangguan pemahaman bicara dan bahasa.
7.3 Terapi Okupasi
Profesi terapis okupasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari pasien dan keterampilan kerja.
7.4 Terapi Fisik dan Rehabilitasi
Klompok tim medis yang bisa terdiri dari gabungan beberapa profesi yang bekerja sama untuk memulihkan fungsi dan kualitas hidup penyandang disabilitas fisik.
7.5 Fisioterapi /Terapi Fisik
Terapis yang secara spesifik untuk membantu mengembalikan kekuatan dan fungsi otot dengan terapi latihan.
7.6 Ahli Saraf / Spesialis Saraf
Dokter spesialis saraf untuk penanganan atau Pengobatan gangguan neurologis.
7.7 Dokter Anak
Dokter khusus spesialis anak untuk memberikan pengobatan medis dari remaja, anak-anak hingga balita.
7.8 Penyedia Perawatan Primer (PCP)
Perawat khusus yang bertugas untuk Pencegahan, diagnosis dan pengobatan penyakit.